Rabu, 23 April 2014

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI MENURUT HARGA PEROLEHAN DAN PROSEDUR PENCATATAN HARGA POKOK



Pengertian Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Metode Harga
Perolehan/Metode Cost

Metode “Harga Perolehan” diikuti untuk mencatat investasi saham-saham perusahaan anak, maka hanya deviden atas saham-saham tersebut yang diakui sebagai pendapatan (revenue) oleh perusahaan induk. Dan laba atau rugi atas pemilikan modal hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang dimiliki itu dijual.

Ciri-ciri Metode Cost:
1. L/R yang diperoleh perusahaan anak tidak dilakukan penjurnalan
2. Eliminasi saldo Modal, Agio,  LYD perusahaan anak ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi neraca
3. Hak Minoritas ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi akhir setelah transaksi dikertas kerja konsolidasi

Di dalam neraca konsolidasi, tidak ada perbedaan antara metode pencatatan terhadap investasi saham-saham perusahaan anak baik pada metode harga perolehan atau pada metode equity. Kedua metode tersebut menghasilkan neraca yang menunjukkan posisi keuangan yang sama, tapi kedua metode tersebut menghasilkan saldo dalam rekening investasi saham dan rekening laba yang ditahan pada buku-buku perusahaan induk yang berlainan.

Perbedaan antara metode equity dengan metode harga perolehan dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Keterangan
Metode Equity
Metode Harga Perolehan
Rekening Investasi
Saham Perusahaan anak


Bagian laba yang
 diperoleh

Laporan Laba – Rugi
Berubah – ubah sesuai
 perubahan jumlah kekayaan bersih perusahaan anak

Dicatat dalam laporan
keuangan (neraca) yang
 dikonsolidasi
Tidak mencantumkan
 “pendapatan atau kerugian” atas investasi saham,
Jumlahnya selalu tetap kecuali ada penjualan atau pembelian tambahan atas saham yang dimiliki
Tidak hanya diakui pada laporan keuangan (neraca)

Bagian deviden dicatat debit pada rekening piutang deviden (kas), dengan
 rekening “penghasilan
 deviden” pada sisi kredit

Prosedur Pencatatan Metode Harga Pokok (Cost Method)

Metode harga pokok didasarkan pada teori bahwa akuntansi untuk suatu investasi pada perusahaan anak harus sama dengan akuntansi untuk investasi jangka panjang dalam surat berharga. Sebagai landasan metode ini, perusahaan anak dan induk diperlakukan sebagai dua perusahaan yang berbeda, penerimaan deviden atas pemilikan saham diakui sebagai penghasilan/laba/rugi investasi baru diakui setelah surat berharga yang dimiliki terjual. Walaupun antara perusahaan anak dan induk secara yuridis merupakan satu kesatuan ekonomi, akan tetapi dari sudut akuntansi untuk keduanya dianggap mempunyai kesatuan usaha yang terpisah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar